Dengan koleksi musik sebanyak ini, tentu akan semakin
melengkapkan "Library Discotheque" stasiun Radio anda, atau
setidaknya untuk melengkapi koleksi musik pribadi di Laptop atau i-Pod anda.
Apakah anda berminat mendapatkan (sedikitnya) 80 Gb Original
Music Data tersebut!? Segera hubungi M.T.T.Y. sekarang juga di 0838.7243.2295.
Terima kasih.
So play the music, and re-call the memories, or you can
dance...! ^^
Untuk
itu kami silakan anda segera datang ke tempat kami, agar selanjutnya
dapat mengikuti beberapa tes tertulis dan rekaman contoh suara anda
(untuk tes tersebut tidak di pungut biaya).
Waktu : Jam 10.00 s/d 17.00 (jam kerja)
Hari :Senin s/d Jum'at
Tempat : Jl. Timo Terusan No. 9g Komp. PLN Duren Tiga
Sesungguhnya
karir seorang Penyiar Radio Profesional tidak berhenti hanya sampai
dirinya dapat bersiaran di sebuah pemancar radio, atau ia menjadi
penyiar ‘kondang’ di radio tersebut. Akan tetapi seorang Penyiar Radio
Profesional, idealnya juga sanggup mendapatkan rezeki lain dari suara
dan ‘air personality-nya’, dengan jalan yang baik dan benar.
Misalnya
ia bisa menjadi seorang CJ (Commercial jockey) atau pengisis suara
iklan seperti proses produksi sebagaimana sedikit di tampilkan lewat
video ini. Kemudian ia juga bisa menjadi seorang Presenter—MC—TV News
reporter—bahkan memimpin stasiun radio, dan lain sebagainya.
Sebagai
seorang CJ Profesional misalnya, maka ‘suara emas-nya’ itu akan dibayar
(sedikitnya) seharga 2 kali UMR untuk setiap kali rekaman iklan.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk setiap rekaman, umumnya tidak akan
lebih dari 1 (satu) jam saja. Maka silakan di hitung, kira-kira berapa
rupiah yang akan dihasilkannya, jika ia (sedikitnya) rekaman sebanyak
10 kali dalam satu bulan. MasyaAllah...
Sahabat pecinta siaran radio yang dirahmati oleh Allah swt...
Setelah
kami terjun langsung dan berbagi (mengajar) di beberapa Perguruan
Tinggi ternama di Jakarta yang memiliki jurusan ilmu Komunikasi dan
Broadcasting, insyaAllah kami mendapati beberapa debilitas yang
sesungguhnya merugikan mahasiswa, seperti;
a. Minimnya alat penunjang latihan dan praktek,
b. (sehingga) Minimnya pula mahasiswa melakukan latihan serta praktek,
c. Dosen-dosen pengajar kebanyakan bukan pelaku profesional yang mahir dalam bidangnya, bukan profesional yang kreatif, serta kurang berkemampuan dalam memberikan solusi.
d. Kebanyakan dari para Dosen itu pun bukan Motivator yang baik dan gigih (sekadar melaksanakan tugas), dan masih berpola kepada 'text book thinking' serta konsep hapalan.
e. Waktu belajar atau sistem kurikulum yang tidak efektif, dan pada kenyataannya (maaf), Perguruan Tinggi tidak menjamin apa-apa kepada mahasiswanya yang telah lulus selain daripada sertifikat.
Sesungguhnya
dalam Islam dinyatakan bahwa segala perbuatan itu bergantung kepada
niat, meski Islam juga membolehkan umat-nya menjemput rezeki
sebanyak-banyaknya dengan cara yang baik dan benar. Begitu juga ilmu dan
pengetahuan, semuanya pasti bersumber dari Allah subhanahu wa ta'ala
yang dititipkan kepada siapa pun manusia yang di kehendaki-Nya. Namun
masalahannya, apakah manusia itu bersedia mengamalkan ilmu yang
dititipkan ini dengan cara baik dan benar serta menjemput ridha-Nya,
atau sebalik-Nya !?
Alhamdulillah,
bersama ilmu Broadcasting yang dititipkan oleh Allah subhanahu wa
ta'ala kepada kami, insyaAllah terbentuk metodologi pelatihan dan
pembelajaran yang dapat memperbaiki debilitas sebagaimana tersebut di
atas, sehingga anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu selama 4 tahun
belajar di Perguruan Tinggi untuk menempatkan diri menjadi Profesional
Radio DJ. Akan tetapi cukup dalam tempo 1 s/d 2 bulan saja jika
anda benar-benar mengikuti metodologi pelatihan dan pembelajaran yang
kami selenggarakan, insyaAllah cita-cita anda akan dapat segera
diwujudkan (from nothing to something). Pelaksanaan pelatihan dan
pembelajaran ini pun dapat dilakukan secara perorangan (privat), maupun
kelompok.
Sahabat pecinta siaran radio...
Jika
anda telah membulatkan tekad ingin menjadi profesional di bidang
siaran radio, tetapi tidak punya waktu untuk berkuliah selama 4 tahun.
Oleh karena itu fokuskanlah diri selama 1 s/d 2 bulan ke depan untuk
mengikuti serangkaian metodologi pelatihan dan pembelajaran ilmu Radio
Broadcasting bersama kami, yang meliputi :
01. Motivasi dan pembekalan
02. Wawasan manajemen siaran radio
03. Teknik dan olah vokal
04. Adlibs dan script writing
05. Program siaran radio
06. Produksi siaran radio
07. Radio DJ dan siaran manual
08. Iklan radio (Commercial Jockey)
09. Demo Show reel
10. Dan lain-lain yang melengkapinya.
Waktu belajar sebanyak 12 kali pertemuan, di bagi menjadi 3 kali pertemuan setiap minggunya.
Dengan demikian seluruh rangkaian pelatihan dan pembelajaran ini
insyaAllah akan dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan saja. Adapun
durasi belajar setiap pertemuan ditentukan selama 3 jam, kecuali pada saat praktek dan pembuatan demo showreel akan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya.
Kami sarankan kepada peserta yang memiliki laptop atau setidaknya netbook, agar anda selalu membawa alat tersebut setiap kali mengikuti pelatihan dan pembelajaran. Sebab data-data teori, catatan, serta audio bank akan kami berikan secara cuma-cuma, sehingga peserta tidak perlu lagi mencatat atau membeli kelengkapan kebutuhan tersebut.
Sebelum menerima pendaftaran peserta, kami akan mengadakan seleksi terlebih dahulu berupa rekaman tes suara dan beberapa tes tertulis, hingga anda dinyatakan dapat mengikuti pelatihan dan pembelajaran ilmu Broadcasting yang kami selenggarakan. Hal ini perlu kami lakukan, agar tidak merugikan calon peserta
karena di anggap tidak memenuhi persyaratan seorang radio Broadcaster
(seperti : cacat suara, dialek kedaerahan yang terlalu kental, dan lain
sebaginya).
Apabila
anda sudah dinyatakan layak mengikuti pelatihan dan pendidikan yang
kami selenggarakan, maka selanjutnya anda pun sudah boleh melakukan pendaftaran dan membayar seluruh biaya (per-orang) sebesar 2 (dua) Juta Rupiah Saja, yang merupakan harga promosi hingga bulan April 2011.
Untuk keterangan dan informasi lebih lengkap, kami silakan anda menghubungi :
Sahabat Broadcaster yang dirahmati oleh Allah swt...
“Apakah yang di maksud dengan ADLIBS itu?” Sebenarnya kata ‘adlibs’ berasal dari bahasa Inggris yang artinya PIDATO TANPA PERSIAPAN. Atau kita juga dapat memaknainya sebagai KOMUNIKASI CERDAS SPONTANITAS.
Sesungguhnya pelatihan dan pembelajaran ilmu ‘adlibs’ ini dibutuhkan juga oleh seluruh bentuk profesionalisme di dunia ini. Sebab apa jadinya bila dai/daiyah yang insyaAllah memahami ilmu Islam, tetapi ia lemah dalam mengomunikasikan ilmu Allah tersebut layaknya komunikator ulung!? Bisa jadi komunikasi dakwahnya itu akan tidak diminati, atau ditinggalkan oleh pemirsa. Begitu juga dengan profesi-profesi lain, seperti: penyiar—presenter—dosen—pengacara—dokter—marketing—konsultan—advertising—pengusaha—dan lain sebagainya.
Ada beberapa prinsip mutlak jika anda ingin mempelajarinya, sebagai berikut:
Ketika ‘adlibs’ dimaknai sebagai “komunikasi cerdas spontanitas”, maka ia BUKAN bentuk komunikasi yang berpanjang—lebar, atau bahasa kerennya BERTELE-TELE ^^ dan tidak pula menggunakan gaya bahasa jurnal. Namun ‘adlibs’ merupakan BAHASA TUTUR yang dikomunikasikan secara singkat—jelas—menarik—dan insyaAllah manfaat.
Adapun sumber materinya sungguh TERLALU BANYAK, namun dapat di rinci menjadi 5 bagian besar:
1. Apa yang di baca
2. Apa yang di lihat
3. Apa yang di dengar
4. Apa yang di pikir
5. Apa yang di rasakan
Selanjutnya dari 5 bagian besar itu, pilihlah salah satunya untuk kebutuhan yang diinginkan, lalu fokuskan menjadi satu pokok bahasan saja, dan jangan lompat-lompat kepada pokok bahasan lainnya. Hal ini dimaksud agar komunikasi yang di bangun tidak menjadi bias, dan tidak pula membosankan.
Untuk memulai pelatihan dan pembelajaran ‘adlibs’ ini, kerjakanlah dengan cara menuliskannya terlebih dahulu, sebagaimana tahapan-tahapan tersebut di atas. Yakni MENULIS materi komunikasi yang hendak di sampaikan dengan cara SAMBIL DI BACA, serta sedapat mungkin tidak menambah kata sambung terlalu banyak atau berulang-ulang. Sebab kata sambung atau daya tarik dari komunikasi itu selanjutnya, di wakilkan lewat peranan INTONASI dan ARTIKULASI dalam penyuaraannya.
Bagaimana, apakah sampai di sini anda menemui kesulitan? Jika ya, simaklah argumentasi dan atau analogi berikut ini :
Ketika anda sedang dalam kondisi terdesak—bingung tak tahu harus berbuat apa—atau ketika harus menyampaikan/menceritakan derita diri kepada Allah swt, atau setidaknya anda menyampaikannya kepada orang yang dapat percaya lagi bijaksana, maka sesungguhnya apa yang anda sampaikan itu merupakan salah satu bentuk ‘adlibs’. Sebab ia original, mengalir apa adanya sesuai perasaan hati dan pikiran alami yang jujur.
Demikian juga halnya ‘adlibs’, yakni suatu bingkai komunikasi dengan wujud tak nyata, yang meliputi: kejujuran—kepekaan—ketekunan—inovasi—kreatifiitas—ilmu—serta pengetahuan yang dikemas dengan baik dan benar.
Sungguh untuk mencapainya bukan seperti mudahnya menggaruk telapak tangan sebelah yang sedang gatal. Tetapi ia membutuhkan pengorbanan—latihan dan praktek yang sangat banyak—serta tidak pernah merasa puas dengan apapun karya yang pernah dibuatnya. Sewaktu karya itu berkembang dan mungkin anda di nilai semakin mahir dalam membuat/mengerjakannya, maka di saat itu pula ‘adliber’ seharusnya langsung menganggap TIDAK PENTING lagi hasil karyanya tersebut.
Sebab GAGAL yang nyata itu adalah, ketika hasil karyamu di anggap kurang bagus atau belum memenuhi syarat menurut standarisasi (tingkat tinggi) Gurumu, lalu engkau menjustifikasi dirimu sebagai orang yang telah gagal. Atau ketika engkau di anggap sebaliknya, bahkan khalayak ramai pun menyatakan demikian, lantas engkau menganggap dirimu telah berhasil. MasyaAllah, sungguh 2 kondisi ini merupakan kesamaan bentuk gagal sekaligus sombong yang sebenarnya, wallahua'lam...
Allah ta'ala berfirman : "Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." (QS. an-Nahl {16}:23).
Hendaknya setiap profesional mukimin itu memahami, bahwa di atas langit ada lagi langit yang lebih tinggi. Begitu juga ia mungkin pernah menyaksikan ada orang buta yang mahir membaca al-Qur'an. Subhanallah, maka sikap TAWADHU'—senantiasa kembali kepada IQRO—serta mengembalikan segala urusan kepada Allah swt, merupakan 'ultimatum' ajaran dien yang mulia ini untuk banyak perkara.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : "Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)." (QS. al-Maa'idah {5}:55).
Subhanallah, sungguh Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya...
Semoga 14 seri video untuk mempelajari dan melatih ilmu ‘adlibs’ ini dapat dipahami serta bermanfaat, Allahumma amiin...